Just another free Blogger theme

Tuesday, July 26, 2022

 


Pasca hijrah, Rasulullah SAW bersama sahabatnya menetap di Madinah. Madinah sendiri merupakan sebuah kota dengan lahan pertanian yang subur, berhawa sejuk, serta penduduknya tersdiri dari 2 kabilah besar yakni Aus dan Khazraj. Selain itu, terdapat pula pemeluk Yahudi dari Quraiza dan Qainuqa’. Sebelum menjadi Madinah, kota ini bernama Yatsrib. Pasca hijrah, berubah menjadi Madinatunnabiy, yang berarti Kota Nabi.

Situasi Madinah pra hijrah diwarnai oleh konflik antar kabilah Aus dan Khazraj. Konflik ini terus- menerus hingga Rasulullah hadir ditengah- tengah mereka. Jadi situasi Yatsrib sendiri mendambakan sosok yang mampu meredam gejolak yang ada. Maka kehadiran Rasulullah dan para pengikutnya berikut  agama Islam telah mendamaikan bumi Yatsrib. Mengingat hal demikian, maka diawal- awal keberadaan Rasulullah disibukkan dengan penataan masyarakat agar dapat hidup seimbang, dunia akhirat. Oleh karena itu, yang dibangun bukan hanya aspek keimanan, tetapi semua aspek kehidupan. Seperti berikut ini:

1.      1. Membangun sistem ekonomi Islam

Hal mendasar yang dilakukan Rasulullah dalam membangun masyarakat dibidang ekonomi adalah dengan menerapkan sistem ekonomi Islam. Prinsip dasar ekonomi Islam adalah:

a.       Kebebasan individu

b.      Hak terhadap harta

c.       Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar

d.      Kesamaan sosial

e.      Jaminan sosial

f.        Distribusi kekayaan secara meluas

g.       Larangan menumpuk kekayaan

h.      Larangan terhadap organisasi antisosial

i.         Kesejahteraan individu dan masyarakat

2.       2. Memerintahkan suami bertanggungjawab memberi nafkah

3.      3.  Memerintahkan umat Islam untuk bekerja

4.       4. Melarang umat Islam untuk menjadi peminta- minta

5.       5. Memberi lebih baik daripada meminta- minta

6.       6. Umat Islam diperintahkan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri

Kemudian hal- hal selanjutnya yang dilakukan Rasulullah dalam meletakkan dasar masyarakat, adlah dengan membangun masjid. Ini dimaksudkan untuk memperkokoh hubungan manusia dengan Tuhannya. Kemudian masjid menjadi wadah persatuan umat Islam. Masjid menjadi pusat pengarahan mental spritual dan fisik material. Masjid sebagai tempat ibadah, tempat belajar, menuntut ilmu, tempat pertemuan, dan seminar sastra. Hubungan antara sesama umat Islam dibina oleh Rasulullah atas dasar persudaraan yang sempurna. Hubungan antara kaum Muhajirin (sebutan untuk pengikut Rasulullah dari Makkah) dengan kaum  Anshar (kaum Muslim Madinah) juga dilakukan Rasulullah dengan cara mempersaudarakan diantara mereka. Hal ini dilakukan untuk mengantsisipasi kemungkinan munculnya kesenjangan yang mengarah ke konflik.

Sedangkan hubungan dengan umat lain diluar Islam dilakukan Rasulullah dengan sangat toleran, melampaui kebiasaan yang berlaku pada zaman itu, yaitu fanatisme pada kesukuan atau ras. pada masa itu di Madinah sudah ada kaum Yahudi, disampin kaum musyrikin.  Agar semua umat di Madinah dapat hidup berdampingan, maka Rasulullah menawarkan sebuah perjanjian perdamaian kepada dua golongan itu atas dasar kebebasan masing- masing memeluk dan menjalankan agamanya. Para negarawan menyebut perjanjanjian perdamaian yang ditawarkan Rasulullah itu sebagai ‘Konstitusi Madinah’. Konstitusi ini bersifat mengikat setiap warga kota. Dan model masyarakta yang dibentuk Rasulullah ini diakui para ahli sebagai model masyarakat paling harmonis, demokratis, dan stabil. Sistem masyarkat ini di Indonesia dikenal sebagai ‘Masyarakat Madani’.



Bayangkan, seandainya di dunia ini tidak ada seseorang yang diteladani atau menjadi panutan kita. Atau di dalam sebuah rumah tangga, ayah dan ibu sudah tidak ada, maka apa jadinya kita sebagai anak. Kita mungkin punya paman, bibi, sanak keluarga yang banyak. Akan tetapi tidaklah sama dengan keberadaan kedua orang tua kandung. Kedua orangtua kita kasih sayangnya luar biasa. Mereka adalah panutan buat anak- anaknya. Tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya menjadi orang yang salah. Mereka senantiasa membimbingnya ke arah yang baik.

Demikian pula dengan keberadaan para Rasul Allah. Mereka diutus untuk membimbing manusia. mereka adalah orang- orang pilihan di tengah- tengah kaumnya. Mereka memperkenalkan hukum- hukum Allah. Khususnya yang masuk dalam Rasul- Rasul Ulul ‘Azmi. Mereka adalah teladan. Sebut misalnya Nabi Ibrahim AS. Teladan para kepala keluarga. Beliau membimbing manusia untuk lebih mencintai Allah. Dan Nabi Nuh AS yang tidak menginginkan putranya mati tenggelam bersama orang- orang ingkar. ===+++===

 

                                                                                                       Jenderal Soedirman

Siapa yang tidak kenal Jenderal Soedirman? Dia adalah sosok Jenderal yang berwibawa. Panglima Tentara Nasional Indonesia yang pertama. Dia dan tokoh- tokoh nasional pada masanya mendambakan negara Indonesia merdeka secara bulat. Lepas dari penjajahan.

Saat Belanda menyerang kota Yogyakarta dalam agresi militernya, Ibukota Indonesia saat itu, dan kemudian mendudukinya, menawan Presiden dan Wakil Presiden, serta beberapa pemimpin bangsa, Jenderal Soedirman memilih jalan untuk bergerilya. Sebelumnya beliau mengeluarkan ‘Perintah Kilat’ untuk segenap pejuang. Beliau memimpin perang gerilya selama 7 (tujuh) bulan dalam keadaan sakit. Beliau bersama pasukannya keluar masuk hutan, berpindah dari daerah satu ke daerah lain, menghindari pengejaran dan penangkapan musuh. Kerap kali beliau hampir saja tertangkap. Beliau memimpin perang gerilya dari atas akibat sakit yang dideritanya. Setelah Belanda meninggalkan kota Yogyakarta, Jenderal Soedirman kembali ke Yogyakarta disambut oleh Presiden dan pemimpin- pemimpin lainnya.

Terlahir dari keluarga terhormat pasangan Karsid Kartawijaya dengan Siyem pada tanggal 24 Januari 1916, Soedirman tumbuh menjadi anak yang taat. di rumah dia rajin, di sekolah dia berprestasi.  Soedirman masuk sekolah Taman Siswa. Sekolah yang dipimpin Ki Hajar Dewantara ini menanamkan semangat nasionalisme yang tinggi. Kemudian masuk HIS Muhammadiyah Solo. Disinilah Soedirman aktif di gerakan kepanduan Muhammadiyah, Hisbul Wathan. Beliau berlatih disiplin, kepemimpinan, dan sosial. Soedirman menjadi kader Muhammadiyah yang taat, disiplin, dan berjiwa patriotisme.

Sosok Soedirman adalah taat dalam beribadah dan kegiatan- kegiatan sosial. Beliau tidak pernah meninggalkan salat sejak dia sudah wajib salat, rajin berpuasa, dan tidak pernah meninggalkan wudhu. Bahkan setelah mengerjakan salat dia tetap menjaga wudhunya. Apabila batal wudhunya, beliau segera berwudhu kembali. Maka dalam perjuangan di medan gerilya, wudhu dan ibadah inilah yang menjadi jimat Jenderal Soedirman.

Pada tanggal 20 Oktober sampai 15 Desember 1945, Soedirman menjadi salah satu tokoh yang terlibat dalam peristiwa Palagan Ambarawa. Dan pada tanggal 18 Desember 1945 Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar Tentara Indonesia oleh Presiden Soekarno. Pada tanggal 29 Januari 1950 Jenderal Soedirman wafat dalam usia 34 tahun.

Friday, July 22, 2022


Coba bayangkan, jika kita berada di tengah- tengah hutan belantara. Lalu kita tidak tidak tahu arah keluar. Maka pastilah kita akan tersesat. Dan coba bayangkan ketika kita naik kendaraan dan tidak memiliki tujuan yang jelas. Maka tentu kita hanya membuang- buang waktu, tenaga, dan menghambur- hamburkan biaya.

Agar kita tidak tersesat apabila berada di tengah- tengah hutan belantara, maka kita tentu membutuhkan sebuah penunjuk arah, seperti kompas. Dengan alat tersebut kita bisa mengetahui ‘jalan’ masuk dan arah keluar. Dan dengan berkendaraan, kita harus mempunyai tujuan agar semuanya tidak sia- sia.

Demikian pula dengan kehidupan kita di bumi ini. Hidup harus punya tujuan. Hidup kita di bumi sebagaimana telah digariskan dalam kitab suci Allah (khususnya al Qur’an) adalah untuk mengabdi kepada- Nya. Pengabdian dalam hal ini adalah dengan beribadah. Dalam kehidupan kita ini membutuhkan sebuah petunjuk agar kita tidak tersesat.  Segala macam petunjuk telah diberikan Allah dalam kitab suci. Singkatnya adalah siapa yang mengikuti petunjuk tersebut, maka dia tidak akan tersesat. Dan barang siapa yang tidak mengikuti petunjuk, maka hidupnya akan tersesat. ===+++===


Friday, July 15, 2022

 Al Qur’an yang merupakan kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi ummat manusia agar tidak tersesat. Al Qur’an membenarkan kitab- kitab Allah yang diturunkan sebelumnya. Al Qur’an merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Dan al Qur’an mengungkap rahasia alam semesta.

Sebagai petunjuk bagi manusia, al Qur’an seringkali mendapat tantangan dan hujatan dari berbagai pihak akan kebenarannya. Baik saat diturunkan maupun zaman sekarang. Terutama kalangan orientalis. Sebut misalnya Arthur Jeffery. Dia mengkritisi tentang penyusunan al Qur’an. Pengkajian oleh Arthur Jeffery ini paling kontroversi. dia berpandangan, Al Qur’an saat ini sangat tidak jelas dan disusun secara sembarangan.

Namun bagi kita ummat Islam, kita meyakini bahwa al Qur’an itu benar- benar wahyu Allah, sesuai dengan firman- nya surah al Baqarah ayat 2: “sesungguhnya kitab (al Qur’an) ini tidak ada keragu- raguan kepadanya dan menjadi petunjuk orang- orang yang bertaqwa”. Dr Zakir Naik dalam sebuah ceramahnya, beliau memberikan bukti kebenaran al Qur’an. Beliau melihat surah al Lahab. Dalam surah al Lahab, dikatakan bahwa “celakalah kedua tangan Abu Lahab”. Tangan bisa berarti usaha. Dan terbukti usaha Abu Lahab dalam menghentikan dakwah Nabi tidak pernah berhasil. Selain itu al Qur’an memvonis Abu Lahab masuk neraka. Andai saja Abu Lahab bertobat dan mengucapkan syahadat (masuk Islam), maka al Qur’an terbukti salah. Akan tetapi Abu Lahab sampai akhir hayatnya tidaklah masuk Islam. Dan mati dalam keadaan kafir. Maka dengan demikian al Qur’an terbukti benar.

Demikian pula dengan surah ar Rum. Allah berfirman dalam surah ar Rum, ayat 2 dan 3, telah dikalahkan bangsa Rum. Dinegeri yang terdekat, dan mereka setelah kekalahannya akan menang. Dan itu terbukti beberapa waktu kemudian. ===+++===

Saturday, July 9, 2022

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat. Itulah pendapat seorang filusuf Yunani.

Sementara Ibnu Khaldum berpendapat bahwa hidup bermasyarakat adalah kewajiban setiap insan.

Sebagai makhluk sosial, maka manusia saling membutuhkan dalam setiap perjalanan hidupnya. Hidup

seseorang tak dapat dipisahkan oleh keberadaan manusia lain.

Oleh karena itu di dalam kehidupan ini tentunya penuh dinamika. Kesenjangan sosial sudah pasti terjadi. Kaya- miskin, hidup menderita,  anak yatim, dan sebagainya adalah fenomena- fenomena yang pasti ada di tengah- tengah kita. Inilah sunnatullah. Dan fenomena seperti inilah yang membutuhkan kesadaran dan senantiasa mengetuk hati dan jiwa kita sebagai makhluk sosial. Jangan sampai hal- hal seperti ini membuat kita menutup mata. Sebab akan menyalahi fitrah kita dan menggiring kita ke tempat yang serendah- rendahnya.

Al qur’an sudah memberi tahu ummatnya tentang hal ini. Dalam surah al Maa’un Allah menegaskan bahwa orang- orang yang menghardik anak yatim dan tidak mau memberi makan orang miskin adalah masuk dalam golongan orang yang mendustakan agama atau mendustakan hari pembalasan. Ibnu Katsir menjelaskan, orang yang mendustakan agama dan mendustakan hari pembalasan itu adalah orang yang berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim, menganiaya haknya dan tidak memberinya makan serta tidak memperlakukannya dengan perlakuan yang baik. Kalaupun tidak memberi makan paling tidak dia menganjurkan untuk menyantuni anak yatim dan menganjurkan untuk memberi makan orang miskin.

Berdasarkan hal di atas, maka kaum muslim harus berjiwa sosial dan senantiasa menyantuni anak- anak yatim dan memberi makan mereka yang membutuhkan. ===+++===

 

Thursday, July 7, 2022

 

Pada penanggalan hijriah, Dzulhijjah seringkali disebut sebagai bulan haji yang merupakan momentum terpenting setelah Ramadan. Saat itu umat Islam dari segala penjuru dunia berbondong-bondong menuju ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji sebagai wujud ketaqwaannya kepada Allah Swt.

Salah satu puncak aktivitasnya yang wajib dilakukan yaitu wukuf di padang Arafah, karena tanpanya ibadah haji tidak akan sah. Peristiwa ini ternyata tidak hanya spesial bagi yang menunaikan haji, namun penting bagi umat Islam lainnya. 

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang pada hari Arafah, yaitu hari kesembilan dari bulan Zulhijjah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat  Muslim yang tidak pergi haji, sebagaimana terdapat dalam riwayat Nabi Muhammad SAW tentang puasa Arafah:

“Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata),” Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah di tanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?” Maka dia menjawab, “ Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya.” (HR. Muslim no.1162 dalam hadits yang panjang).

Hukum dan waktu pelaksanaan

Hukum pelaksanaan puasa Arafah ini adalah sunnah muakkad, artinya sunnah yang dianjurkan. Puasa ini dilakukan pada tanggal 9 bulan Zulhijjah saat jamaah haji sedang melakukan wukuf di padang Arafah, sebagai puncak dari pelaksanaan ibadah haji.

Keutamaan puasa Arafah

Puasa Arafah sebagaimana hukum pelaksanaannya adalah sunnah muakkad, atau sunnah yang sangat dianjurkaN, maka puasa ini memiliki keutamaan. Adapun keutamaannya adalah Allah menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. ===***===

 

Sunday, July 3, 2022

 

Sebagai muslim banyak prilaku terpuji yang diajarkan oleh agama kita. Prilaku itu yang apabila diterapkan betul- betul dalam kehidupan kita sehari- hari, maka akan tentramlah hidup kita. Salah satu prilaku tersebut adalah qana’ah.

Qanaah adalah sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari dari rasa tidak  puas dan perasaan kurang. Orang yang memiliki sifat qana’ah memiliki pendirian bahwa apa yang diperoleh atau yang ada pada dirinya adalah kehendak Allah. Qanaah adalah wujud dari sifat manusia yang menginginkan rasa aman, nyaman, dan damai. Memahami apa itu qanaah adalah cara terbaik menerapkan sifat ini. Sifat qanaah adalah sikap yang juga bisa mendekatkan diri pada Allah SWT.

Qanaah adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab قَنَاعَةٌ qanā‘ah yang berarti puas menerima apa yang diperoleh atau dimiliki. Istilah ini berakar dari kata قَنِعَ qani‘a yang berarti rela. Menurut KBBI, kanaah atau qanaah adalah sikap rela menerima yang diberikan kepadanya oleh orang tua, atasan, ataupun oleh Allah.

Menurut istilah, arti qanaah adalah memiliki arti merasa cukup dan rela menerima apa yang diberikan dari Allah SWT. Orang yang memiliki sifat qanaah akan selalu dipenuhi rasa syukur dalam hatinya.

Perhatikan firman Allah swt berikut:

“7. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS 14:7)”

Dalam hal harta seorang muslim wajib memiliki sifat qanaah ini agar terhindar dari sikap serakah dan tamak. Sementara dalam hal menuntut ilmu seorang muslim harus merasa kurang agar terhindar dari sikap merasa pintar. 

 Fungsi qana’ah

Adapun fungsi qanaah ada 2 (dua), sebagaimana menurut para ulama, yakni:

a. Stabilisator: seorang muslim yang memiliki sifat qana’ah akan selalu berlapang dada, berhati tenteram, merasa kaya dan berkecukupan, dan bebas dari keserakahan.

b. Dinamisator: kekuatan batin yang mendorong seseorang untuk meraih ketenangan hidup berdasarkan kemandirian dengan tetap bergantung kepada karunia ALLAH SWT.

adalah salah satu sifat terpuji dalam Islam. Melalui sifat qanaah, manusia akan selalu merasa bersyukur. Qanaah adalah cara melawan sifat serakah

Manfaat memiliki sikap qanaah

Di atas adalah fungsi qanaah yakni sebagai stabilisator dan dinamisator, maka manfaat qanaah bagi seorang muslim adalah dengan memiliki sikap qanaah dalam hal harta benda, maka kita terhindar dari penyakit hati. Penyakit hati yang dimaksud adalah serakah, tamak, kikir, dan dengki. Kemudian jika memiliki sikap qanaah maka kita akan senantiasa bersyukur akan pemberian Allah.

Saturday, July 2, 2022

Islam adalah sebuah jalan kedamaian, baik nama maupun konsep. Agama ini bukan hanya mengatur hubungan langsung dengan Allah swt. Namun mengatur hubungan antara manusia dengan manusia lainnya, dan hubungan manusia dengan alam semesta. Dan al Qur’an sebagai kitab sucinya berisi petunjuk. Dimana salah satu ayatnya mengatakan bahwa “kalian (Muslim) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.....(S. Ali Imran: 110). Sebagai umat yang terbaik, maka kaum Muslim menjadi penyejuk bagi umat lain. Dalam ayat sebelumnya (ayat 103) di surah tersebut, dikatakan bahwa seorang muslim senantiasa berpegang teguh pada tali (agama) Allah. Dengan berpegang teguh pada agama Allah ini, muslim menjalankan misinya sebagai pemelihara bumi.

Salah satu sifat atau prilaku yang diajarkan Islam terhadap pemeluknya adalah tasamuh atau toleransi. Tasamuh merupakan suatu istilah yang berkaitan dengan akhlak terpuji.

Pengertian Tasamuh

Kata tasamuh berasal dari bahasa Arab samahah, yang berarti murah hati atau lapang hati. Kata ini juga merujuk pada kemurahan hati. Secara istilah, dalam buku Akidah Akhlak kelas XII yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2019, halaman: 32, tasamuh adalah sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh agama Islam. Secara etimologis, tasamuh adalah menoleransi atau menerima perkara secara ringan. Sedangkan menurut terminologis, tasamuh diartikan sebagai sikap menerima perbedaan dengan ringan hati. Cara Menerapkan Sikap Tasamuh Untuk mempunyai akhlakul karimah dalam bentuk tasamuh, maka perlu melakukan hal-hal seperti di bawah ini: 1. Memahami jalan pikiran orang lain atas perbuatan yang dilakukan. Dengan demikian kita dapat lebih mengetahui hakikat dari perbuatan tersebut. Dengan kata lain, tidak hanya menilai fakta, namun perlu memahami proses. 2. Menghargai dan menghormati hak-hak orang lain. Sebagaimana kita juga merasa senang jika keadaan kita dihargai dan dihormati oleh orang lain. 3. Mencoba mengetahui lebih mendalam atas perbuatan orang lain terhadap kita. Sehingga mengetahui sejauh manakah hubungan perbuatan dengan motivasi, keyakinan dan kepentingannya. 4. Berusaha lebih teliti melihat perbuatan sendiri. Kemungkinan, orang lain lebih benar daripada apa yang kita lakukan. 5. Senantiasa mengevaluasi diri. Sehingga tahu akan kekurangan diri sendiri untuk diperbaiki dan mau menghargai orang lain.

Kata tasamuh adalah suatu istilah yang berkaitan dengan akhlak terpuji. Tasamuh adalah sikap menghormati orang lain untuk melaksanakan hak-haknya. Tasamuh mengarah kepada sikap toleransi dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan terutama dalam beragama.

Dengan adanya sikap tasamuh, maka menjalani hidup berdampingan di tengah masyarakat yang heterogen akan terasa damai. Dalam Islam, sikap tasamuh ditekankan untuk dimiliki oleh setiap umat muslim.

Bertasamuh bukan berarti menjadi manusia yang acuh. Justru dari pengertian tasamuh, khusus untuk seorang muslim dapat menjadikannya memiliki akhlak dan aqidah yang kuat. Sikap tasamuh ini sangat berguna bagi negara yang memiliki budaya majemuk seperti Indonesia.

Negara Indonesia adalah negara yang terdiri atas beragam suku bangsa dengan corak kebudayaan yang berbeda mengharuskan setiap warganya untuk bersikap tasamuh. Namun demikian bahwa ada hal yang tidak bisa ditoleransi yaitu perihal aqidah. Pemeluk agama yang berbeda boleh hidup berdampingan saling membantu, bekerja bersama- sama, tolong- menolong, tetapi dalam hal pelaksanaan ibadah yang sifatnya mendasar itu tidak bisa ditoleransi.===***===