Just another free Blogger theme

Friday, June 8, 2018

Tinggal beberapa hari lagi bulan Suci Ramadhan akan tiba. Inilah bulan yang ditunggu oleh setiap muslim. Setiap muslim menyambutnya dengan penuh rasa syukur karena akan mendapatkan bulan penuh berkah ini. Dalam bulan ini semua amal ibadah akan dilipatgandakan pahala di sisi Allah. Namun jangan lupa bahwa semua perbuatan keburukan juga dilipatgandakan dosanya di sisi Allah. Oleh sebab itu seluruh kaum muslim ingin memaksimalkan ibadah dalam bulan ini. Mulai dari ibadah yang bersifat vertical, maupun ibadah- ibadah yang bentuknya social. Ada yang memaksimalkan salat sunnah, lalu malam harinya tahajjud dan tadarrus, ada pula yang berusaha untuk memberikan buka puasa kepada yang lain. Dan di akhir- akhir Ramadhan kita jumpai kaum muslim sedang berlomba- lomba memberikan sedekah kepada kaum dhuafah.
Namun terlepas dari itu semua ternyata puasa khususnya dalam bulan Ramadhan dapat mendidik kita untuk menjadi manusia yang lebih baik. Puasa didefenisikan sebagai menahan. Namun bukan hanya sekedar menahan haus dan lapar. Akan tetapi segala hal yang dapat membantalkannya. Hal ini memberikan pelajaran bagi kita untuk senantiasa menahan segala hal yang dapat menjerumuskan kita kearah yang negatif. Kita menahan haus dan lapar mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini mendidik kita untuk senantiasa bersabar. Namun bersabar bukan hanya menunggu datangnya waktu berbuka puasa, akan tetapi bersabar dalam segala hal dan bukan hanya pada bulan Ramadhan, melainkan disetiap waktu dan kesempatan. Berbeda dengan salat yang bisa disaksikan oleh orang- orang, menjalankan ibadah puasa tidak ada seorangpun yang tahu kalau kita sedang berpuasa kecuali Allah dan diri kita sendiri. Hal ini mendidik kita untuk berprilaku jujur. Kita semua tahu kalau terjadinya penyalahgunaan amanah karena menipisnya sifat jujur. Maka dari itu marilah kita memaknai ibadah puasa kita.
Dibeberapa tempat banyak saudara- saudara kita yang hidup dalam kemiskinan. Menyebut makanan saja susah, apalagi merasakannya. Maka ketika kita berpuasa disiang hari kita bisa merasakan apa yang dirasakan saudara- saudara kita. Hal ini mendorong kita untuk banyak bersedekah, entah itu dalam bentuk makanan buka puasa, maupun berupa uang. Karena ummat Islam itu bersaudara semua (ukhuwah Islamiyah). Malam harinya kita melaksanakan salat tarwih, semarak dakwah Islam terdengar disetiap masjid dan mushallah. Ini dapat menambah wawasan keilmuan kita. Kita pun semua tahu kalau salah satu hikma salat berjamaah adalah memupuk persatuan dan kesatuan diantara sesama muslim.
Dari hal- hal di atas, maka tujuan utama dari pelaksanaan ibadah puasa dan ibadah- ibadah lainnya dalam bulan Ramadhan adalah menjadikan setiap muslim sebagai orang yang bertaqwa (Surah al Baqarah, 2: 183). Dan ketika selesai bulan Ramadhan tetapi karakter- karakter di atas tidak kita miliki, maka inilah yang dikatakan bahwa orang- orang yang berpuasa hanya mendapatkan rasa haus dan lapar. Maka dengan demikian sungguh merugilah orang- orang yang kurang memaksimalkan ibadah puasanya di bulan Ramadhan.

Dari uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa hikma dari ibadah puasa dan ibadah- ibadah lainnya di bulan Ramadhan adalah terpelihranya prilaku sabar, jujur, peduli, amanah, rendah hati, dan kita pun menjadi manusia yang bertaqwa.