Tinggal beberapa hari lagi bulan Suci
Ramadhan akan tiba. Inilah bulan yang ditunggu oleh setiap muslim. Setiap muslim
menyambutnya dengan penuh rasa syukur karena akan mendapatkan bulan penuh
berkah ini. Dalam bulan ini semua amal ibadah akan dilipatgandakan pahala di
sisi Allah. Namun jangan lupa bahwa semua perbuatan keburukan juga
dilipatgandakan dosanya di sisi Allah. Oleh sebab itu seluruh kaum muslim ingin
memaksimalkan ibadah dalam bulan ini. Mulai dari ibadah yang bersifat vertical,
maupun ibadah- ibadah yang bentuknya social. Ada yang memaksimalkan salat sunnah,
lalu malam harinya tahajjud dan tadarrus, ada pula yang berusaha untuk
memberikan buka puasa kepada yang lain. Dan di akhir- akhir Ramadhan kita
jumpai kaum muslim sedang berlomba- lomba memberikan sedekah kepada kaum
dhuafah.
Namun terlepas dari itu semua ternyata
puasa khususnya dalam bulan Ramadhan dapat mendidik kita untuk menjadi manusia
yang lebih baik. Puasa didefenisikan sebagai menahan. Namun bukan hanya sekedar
menahan haus dan lapar. Akan tetapi segala hal yang dapat membantalkannya. Hal ini
memberikan pelajaran bagi kita untuk senantiasa menahan segala hal yang dapat
menjerumuskan kita kearah yang negatif. Kita menahan haus dan lapar mulai dari
terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini mendidik kita untuk senantiasa
bersabar. Namun bersabar bukan hanya menunggu datangnya waktu berbuka puasa,
akan tetapi bersabar dalam segala hal dan bukan hanya pada bulan Ramadhan,
melainkan disetiap waktu dan kesempatan. Berbeda dengan salat yang bisa disaksikan
oleh orang- orang, menjalankan ibadah puasa tidak ada seorangpun yang tahu
kalau kita sedang berpuasa kecuali Allah dan diri kita sendiri. Hal ini
mendidik kita untuk berprilaku jujur. Kita semua tahu kalau terjadinya
penyalahgunaan amanah karena menipisnya sifat jujur. Maka dari itu marilah kita
memaknai ibadah puasa kita.
Dibeberapa tempat banyak saudara-
saudara kita yang hidup dalam kemiskinan. Menyebut makanan saja susah, apalagi
merasakannya. Maka ketika kita berpuasa disiang hari kita bisa merasakan apa
yang dirasakan saudara- saudara kita. Hal ini mendorong kita untuk banyak
bersedekah, entah itu dalam bentuk makanan buka puasa, maupun berupa uang. Karena ummat Islam itu bersaudara semua (ukhuwah Islamiyah). Malam
harinya kita melaksanakan salat tarwih, semarak dakwah Islam terdengar disetiap
masjid dan mushallah. Ini dapat menambah wawasan keilmuan kita. Kita pun semua
tahu kalau salah satu hikma salat berjamaah adalah memupuk persatuan dan
kesatuan diantara sesama muslim.
Dari hal- hal di atas, maka tujuan utama
dari pelaksanaan ibadah puasa dan ibadah- ibadah lainnya dalam bulan Ramadhan
adalah menjadikan setiap muslim sebagai orang yang bertaqwa (Surah al Baqarah,
2: 183). Dan ketika selesai bulan Ramadhan tetapi karakter- karakter di atas
tidak kita miliki, maka inilah yang dikatakan bahwa orang- orang yang berpuasa
hanya mendapatkan rasa haus dan lapar. Maka dengan demikian sungguh merugilah
orang- orang yang kurang memaksimalkan ibadah puasanya di bulan Ramadhan.
Dari uraian di atas dapat kami simpulkan
bahwa hikma dari ibadah puasa dan ibadah- ibadah lainnya di bulan Ramadhan
adalah terpelihranya prilaku sabar, jujur, peduli, amanah, rendah hati, dan
kita pun menjadi manusia yang bertaqwa.