Just another free Blogger theme

Saturday, August 6, 2022

 

 

Namimah adalah sebuah prilaku atau akhlak tercela yang sangat dilarang oleh Allah SWT. Namimah artinya mengadu domba, yaitu kegiatan mengadu domba antara dua kelompok atau orang supaya bermusuhan. Biasanya pelaku namimah terlebih dahulu membuat fitnah atau ucapan- ucapan yang membuat orang yang akan diadu itu saling benci dan marah. Bisa juga fitnah itu disebarkan kepada dua kelompok yang memang sudah berselisih. Sehingga suasana menjadi panas.

Adapun contoh daripada prilaku namimah adalah politik devide et impera, yaitu pecah belah dan adu domba. Ini adalah sebuah politik yang dilakuan Belanda atas bangsa Indonesia sebelum negara ini terbentuk. Kerajaan yang satu diadu dengan kerajaan lainnya agar saling bermusuhan. Dengan cara ini, maka penjajah Belanda mampu menguasai pulau- pulau yang sangat luas, yang sekarang bernama Indonesia. Jadi melihat hal diatas, maka si pengadu domba atau si pelaku namimah melancarkan aksinya didorong oleh kepentingan atau ada pihak- pihak tertentu yang mengambil keuntungan.

Bahaya yang ditimbulkan oleh prilaku namimah sangat besar. Seperti berikut ini:

1.      1..Tersebarnya fitnah

Pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, telah terjadi keributan dikalangan Muslim. Hal ini desebabkan oleh tersebranya fitanah yang dilakukan oleh Abdullah bin Saba’, seorang tokoh Yahudi yang masuk Islam. Dengan berita bohong yang ia sebarkan, sebagian kelompok umat Islam menjadi tidak puas dengan pemerintahan Utsman yang dinilai nepotisme. Akibatnya, Khalifah Utsman terbunuh. Bahkan menjadi penyebab permusuhan antarumat Islam.

2.   2.   Timbulnya kekacauan dalam masyarakat

3.    3.  Timbulnya permusuhan

Itulah beberapa contoh bahaya yang ditimbulkan oleh prilaku namimah. Agar kita terhindar dari bahaya namimah, maka ada banyak cara yang dapat kita lakukan. Sebagaim



ana yang difirmankan Allah dalam surah al Hujuraat ayat 6. Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan kita agar tidak mudah percaya pada berita yang dibawah oleh orang- orang fasik. Namun jika ada berita yang tesebar, maka yang harus dilakukan adalah dengan melakukan tabayyun, atau konfirmasi akan kebenaran berita tersebut, baik asal berita, maupun si pembawah berita. Dengan cara itu kita akan mengetahui benar atau tidaknya berita itu. Kita juga akan mengetahui dari mana sebenarnya sumber berita itu.


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Post a Comment